Sinopsis
Cerita radio tentang nama, peristiwa dan fakta. Kisah manusia dengan ceritanya masing-masing
Episodios
-
Iki Yosan: 'Mendongeng Demi Menghapus Trauma'
13/11/2018 Duración: 05minIki Yosan memilih meninggalkan zona nyamannya sebagai guru dan beralih menjadi pendongeng. Pilihannya itu bukan berarti mulus-mulus saja. Orangtuanya sempat tak terima dengan keputusan Iki. Sebab profesi itu dianggap tak punya masa depan. Tapi, dia tak gentar. Dengan modal nekat, ia sambangi Kampung Dongeng dan belajar mendongeng. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
-
Putry Yuliastutik: 'Mengawinkan Konfeksi dengan Teknologi'
13/11/2018 Duración: 05minBerawal dari rasa gundahnya melihat para ibu di sekitar rumahnya yang menjadi PRT dan bergaji kecil, perempuan muda ini berusaha mencari jalan keluar. Caranya menggaet mereka menjadi penjahit. Tapi, keinginan itu mentok karena nyatanya pekerjaan jadi penjahit rumahan tak menguntungkan. Ia lalu terpikir untuk mengubah citra penjahit konvensional jadi lebih bergengsi. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
-
Inkubator Gratis Prof Raldi Jangkau Ratusan Bayi Prematur
06/11/2018 Duración: 06minTingginya angka kelahiran bayi prematur dan terbatasnya kemampuan orang tua untuk mengakses fasilitas kesehatan untuk merawat bayi prematur memunculkan gagasan peminjaman inkubator rumahan. Berawal dari inkubator rusak, Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer menciptakan inkubator sendiri. Dia memulai risetnya pada tahun 1989. Kini lebih dari 120 inkubator gratis bernama "Grashof" itu telah dipinjamkan pada keluarga kurang mampu. " Sejauh ini sudah bisa ditemui di 31 kabupaten/kota di Indonesia." tutur Prof. Raldi di program perbincangan Ruang Publik, Jumat (15/4/2016). *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
-
Sikola Mombine Jadikan Perempuan Pemimpin
06/11/2018 Duración: 06minKBR, Jakarta - Sepasang tangan perempuan mengaduk cairan kental kecokelatan dalam wajan berukuran jumbo. Sesekali terdengar obrolan dari orang-orang yang berteduh di bawah teratak kayu beratap rumbia. Bangunan dengan tiang-tiang penyangga itu dibuat untuk memproduksi gula aren. Hasil olahan pohon nira itu, akan dijual melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Malitu, Poso. Malitu, adalah satu dari 23 desa bimbingan Sikola Mombine –ruang belajar untuk pemberdayaan perempuan. Dan, mengolah Nira jadi salah satu kegiatan belajarnya. Sikola Mombine diambil dari Bahasa Kaili –salah satu etnik di Sulawesi Selatan— yang artinya, sekolah perempuan. Sebagai sekolah, Sikola Mombine menjadi ruang belajar yang amat cair. Bukan saja soal waktu belajar yang disesuaikan dengan jadwal murid-muridnya, tapi juga terkait kurikulum pembelajaran. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id