Podcast Buku Kutu

Di dalam buku berjudul Finn ini, Honey Dee mengangkat sebuah tema yang relatif jarang dibicarakan dalam cerita fiksi di tanah air, yaitu autisme.  Ada Liz, seorang remaja yang mempunyai adik seorang pengidap autis, yang baru saja meninggal. Ada Andika dan ayahnya, yang harus membesarkan seorang pengidap autis. Hingga Finn, lelaki yang mulai tumbuh dewasa dengan autisme. Apa yang terjadi di antara mereka, dan mengapa buku ini menarik untuk dibaca? Simak selengkapnya di episode Podcast Buku Kutu kali ini.

Buku Loving the Wounded Soul karya Regis Machdy ini merupakan satu dari sedikit buku non fiksi karya penulis Indonesia yang fokus membahas tentang mental health. Di dalamnya, kamu bisa mendapatkan dasar-dasar pemahaman tentang gejala-gejala depresi, apakah depresi itu penyakit atau gangguan, hingga bagaimana depresi mempengaruhi tubuh manusia. Selain itu, kamu juga bisa menemukan penyebab depresi itu sendiri, serta cara menanganinya. Simak review lengkap gw di episode kali ini.

Ini adalah episode spesial di mana gw muterin empat cerita pendek yang masuk ke tantangan #PembacaMenulis yang diadakan di Podcast Main Mata. Ada cerita dari @patricia.wulandari, @astarindah, @literativity, hingga @sunshineatfour. Seluruh cerita pendek tersebut mempunyai tema yang sama, yaitu memori. Di akhir episode, ada juga tantangan baru bagi kalian yang ingin mengikuti #PembacaMenulis berikutnya. Kali ini, tantangan tersebut berasal dari Yunita, host dari Podcast Abjad Tersirat. Ikutan yuk :)

Homo Deus adalah buku paling populer kedua dari karya-karya Yuval Noah Harari, setelah Sapiens. Di dalamnya, beliau membedah apa yang akan menjadi bahan pemikiran umat manusia di masa depan, setelah sukses menyingkirkan bencana kelaparan, penyebaran penyakit, hingga perang (dan kematian?). Cocok banget buat kamu yang lagi mempersiapkan diri untuk hidup di kemudian hari yang penuh dengan perubahan. "People are usually afraid of change because they fear the unknown. But the single greatest constant of history is that everything changes."

Di obrolan bagian kedua ini, gw dan Valerie Patkar membahas masa-masa awal dia sebagai penulis yang memang tidak mudah, serta hal-hal menarik lain dari perjalanan beliau. Buku seperti apa yang ingin ia tulis setelah ini? Mengapa ia suka banget dengan Jacqueline Wilson dan pengen ketemu Wiji Thukul? Simak selengkapnya di episode Podcast Buku Kutu kali ini.

Valerie Patkar adalah penulis dari Claires (2018), Nonversation (2019), dan Game Over (2020). Di obrolan kali ini, kami membahas dengan mendalam isu-isu yang diangkat oleh Valerie di buku-bukunya, mulai dari mungkinkah ada platonic relationship, keraguan dalam menjalin cinta, hingga game online. Bagaimana Valerie melakukan riset hingga menghasilkan tempat-tempat seperti Institut Teknologi Frathur, Pasar Kue Subuh di Senen, dan Starbucks Teuku Cik Ditiro? Simak jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut di episode Podcast Buku Kutu kali ini :)

Little Women adalah kisah tentang sebuah keluarga sederhana yang terdiri atas sepasang suami istri dan empat orang anak - Meg, Jo, Beth, dan Amy - yang semuanya mempunyai karakter yang unik. Di balik kemiskinan yang menimpa mereka, keempat anak tersebut masih bisa beropini tentang prinsip-prinsip hidup, serta tidak lupa bersenang-senang dengan cara yang unik. Mengapa buku yang terbit tahun 1800-an ini menjadi karya klasik yang terus dibaca, dan bahkan dijadikan film box office, hingga sekarang? Simak selengkapnya di episode terbaru Podcast Buku Kutu ini.

Orang-Orang Biasa adalah buku terbaru karangan Andrea Hirata yang terbit tahun 2019. Buku ini berkisah tentang sebuah kota kecil yang begitu aman, hingga polisi pun sampai bingung harus berbuat apa karena "kekurangan" kerjaan. Tiba-tiba ada 10 orang sekawan yang sering dihukum saat sekolah karena dianggap terlalu bodoh, yang justru merencanakan perampokan bank.  Apa latar belakangnya? Apakah mereka kemudian jadi melakukan rencana mereka? Apakah mereka kemudian akan ditangkap oleh polisi? Simak selengkapnya di Podcast Buku Kutu episode ini.

Seorang perempuan asal Jepang bernama Keiko Furukura mempunya pemikiran yang "berbeda" dibanding orang kebanyakan, meskipun menurut dia pemikiran tersebut sangat logis. Demi bertahan di tengah masyarakat, ia akhirnya mencari tempat yang sangat cocok bagi orang seperti dia, dan menemukannya di mini market yang penuh dengan prosedur dan keteraturan. Terlalu nyaman dengan posisi itu, ia pun bertahan di sana hingga 18 tahun dan usianya telah mencapai 36 tahun. Bagaimana sebenarnya pola pikir Keiko? Mengapa ia kesulitan bergaul di tengah masyarakat? Apa yang menarik di kehidupan sebagai staf mini market? Simak selengkapnya di episode terbaru Podcast Buku Kutu ini.

Di episode ini, ada Devina, Veni, Inta, Grace, dan Andra yang akan berbagi buku rekomendasi mereka. Apakah di antara buku-buku tersebut ada yang merupakan favorit kamu? Obrolan ini direkam di acara Tukar Tambah yang diadakan Podcast Main Mata pada bulan Desember 2019 yang lalu.

Milkman adalah sebuah kisah tentang perempuan muda, yang harus hidup di tengah-tengah konflik berkepanjangan antara dua kelompok di tempat ia tinggal. Di usianya yang belia, ia harus mempelajari cara agar bisa tetap bertahan hidup, meski tak henti-hentinya mendapat tekanan (yang kadang tidak masuk akal) dari berbagai pihak, termasuk keluarganya sendiri. Mengapa menurut gw buku ini layak banget dapat penghargaan Booker Prize? Dan mengapa gw terus bertahan untuk terus membaca buku ini meski "secara bentuk" sulit sekali untuk dibaca sampai selesai? Simak review gw terhadap buku Milkman karya Anna Burns di Podcast Buku Kutu episode 86 ini.

Mengawali karier menulis dengan berkarya untuk anak-anak dan remaja, beberapa karya terbaru Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie seperti Di Tanah Lada, Jakarta Sebelum Pagi, dan Semua Ikan di Langit justru menarik perhatian banyak lapisan masyarakat, termasuk kritikus sastra. Semua Ikan di Langit bahkan menjadi pemenang Sayembara Menulis Dewan Kesenian Jakarta tahun 2016. Namun di balik prestasi tersebut, Ziggy tetap merupakan penulis yang unik (namanya pun begitu), serta mempunyai kegemaran yang sangat seru untuk dibincangkan. Nikmati obrolan santai kami berdua di episode Podcast Buku Buku kali ini.

Di episode kali ini, gw mengundang dua penulis tanah air, yaitu Mas Venerdi Handoyo (pengarang dari Pemetik Bintang dan Lusifer! Lusifer!) dan Mas Yoshi Fe (pengarang dari Syair-Syair Sekedar Mengingatkan) untuk berbagi tentang buku favorit mereka. Apakah salah satunya ada yang merupakan buku favorit kamu?

Dalam buku Atomic Habits ini, James Clear menjelaskan strategi yang bisa kita jalankan untuk membangun kebiasaan baik (serta menghilangkan kebiasaan buruk) secara perlahan. Cara ini menurut beliau sangat ampuh agar kebiasaan yang kita bangun tersebut bisa langgeng dan terus terlaksana. Bagaimana review gw terhadap buku ini? Dan bagaimana posisi buku ini dibandingkan dengan buku-buku "habit" yang lain? Simak selengkapnya di episode Podcast Buku Kutu kali ini.

Crowdstroia adalah penulis dari Parak, Arkais, dan Rotasi & Revolusi. Menulis di Wattpad sejak duduk di bangku SMA, ia kini menjadikan aktivitas menulis sebagai pekerjaan utamanya. Bagaimana cara dia menemukan topik untuk cerita-cerita menariknya? Mengapa ia pengen banget ketemu Dee? Temukan jawabannya di Podcast Buku Kutu episode ini.

Bersama dengan para podcaster tanah air, yaitu @byputy dari Puty's Journal, @nouviya dari @podstalgia, dan @idhaumamah dari @wannadateyou_podcast, gw berbagi rekomendasi buku-buku menarik untuk kalian. Buku seperti apa ya yang mereka suka? Obrolan ini berlangsung di acara Tukar Tambah yang diadakan oleh Podcast Main Mata dari Podluck Podcast pada bulan Desember 2019 yang lalu.

Di dalam buku terbaru yang berjudul Everything is Fucked ini, Mark Manson mengangkat sebuah topik yang cukup sensitif. Menurutnya, hidup kita akan lebih baik kalau kita tidak mempunyai harapan, termasuk harapan terhadap Tuhan dan agama. Mengapa? Buku ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Segala-Galanya Ambyar. Simak ulasan lengkap tentang "kelanjutan" dari buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat tersebut di episode ini.

Doctor Dolittle adalah seorang Nacheralist, yang tahu segala hal tentang dunia hewan, dan dia juga bisa berbicara dengan mereka. Hal ini kemudian membawa beliau ke petualangan-petualangan menarik yang bisa dia lalui berkat kemampuannya tersebut. Mengapa buku ini bikin gw gak mau ke Kebun Binatang lagi? Simak ulasannya di Podcast Buku Kutu episode ini.

Keinginan untuk merasakan lebih banyak hal positif, sebenarnya adalah sesuatu yang negatif. Sebaliknya, penerimaan terhadap hal negatif, justru merupakan sesuatu yang positif. Begitu kata Mark Manson. Apa maksudnya? Dan mengapa menurut gw judul buku ini, baik yang Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia kurang tepat? Simak selengkapnya di episode Podcast Buku Kutu kali ini.

Di dalam buku ini, Henry Manampiring (@newsplatter) berusaha menjelaskan filosofi Stoa kepada orang-orang yang sama sekali belum pernah mendengar tentang filosofi tersebut di Indonesia. Buku ini seperti menjadi pintu gerbang bagi kita untuk membaca buku-buku lain yang bertema serupa. Tapi ... ada satu hal yang mengganjal dari buku ini menurut gw.